Idgham Bilaghunnah :Pengertian,Manfaat Dan Contohnya

 

Salah satu aspek penting dalam mempelajari tajwid adalah memahami Idgham Bilagunnah. Idgham Bilagunnah adalah salah satu aturan dalam tajwid yang berkaitan dengan penggabungan atau penyatuannya antara dua huruf yang sama, yaitu huruf nun mati (نْ) dan mim mati (مْ) dengan huruf berikutnya.

 

Idgham Bilagunnah merupakan aturan yang sering digunakan dalam pembacaan Al-Quran, dan dapat meningkatkan keindahan dan kesempurnaan bacaan bagi pembaca Al-Quran. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai Idgham Bilagunnah, cara membacanya, dan beberapa contoh penggunaannya dalam bacaan Al-Quran.

 

Idgham Bilagunnah adalah aturan dalam tajwid yang berarti penggabungan atau penyatuan antara dua huruf mati yang sama dengan huruf yang mengikutinya. Huruf mati yang dimaksud di sini adalah huruf nun mati (نْ) dan mim mati (مْ).

 

Dalam Idgham Bilagunnah, huruf nun mati atau mim mati yang berada di akhir kata atau di tengah kata dapat digabungkan dengan huruf berikutnya yang memiliki sifat Izhar, Ikhfa, atau Idgham Ma’al Ghunnah. Sifat Izhar dan Ikhfa akan kita bahas pada kesempatan lain, sedangkan sifat Idgham Ma’al Ghunnah akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Cara Membaca Idgham Bilagunnah

Idgham Bilagunnah dibaca dengan cara menggabungkan atau menyatukan huruf mati yang sama (nun mati atau mim mati) dengan huruf berikutnya. Dalam membaca Idgham Bilagunnah, kita harus memperhatikan tajwid huruf yang mengikutinya. Ada tiga tajwid huruf yang mungkin terjadi dalam Idgham Bilagunnah, yaitu Izhar, Ikhfa, dan Idgham Ma’al Ghunnah.

  1. Izhar

Izhar adalah tajwid huruf yang berarti jelas atau terang. Dalam Idgham Bilagunnah, jika huruf berikutnya memiliki sifat Izhar, maka huruf nun mati atau mim mati harus dibaca dengan jelas dan terang. Contohnya adalah pada bacaan Al-Quran Surat Al-Kahfi ayat 10, yang berbunyi:

“Zannan nasha an naqda ‘anka khulqa.” (فَظَنَّ أَنَّهُمْ فِي جُوعٍ وَأَتَوْا إِلَيْهِمْ ذَاعِفِينَ لَعَلَّهُمْ يَسْتَفِيطُونَ مِنْهُمْ)

Dalam ayat tersebut, huruf nun mati yang berada di akhir kata “Zannan” dan huruf mim mati yang berada di tengah kata “mim” digabungkan dengan huruf berikutnya yang memiliki sifat Izhar, yaitu huruf “nasha” dan “naqda”. Sehingga, pembacaan Idgham Bilagunnah dalam ayat tersebut adalah dengan cara menggabungkan huruf nun mati dan mim mati dengan huruf “nasha” dan “naqda” secara jelas dan terang.

  1. Ikhfa

Ikhfa adalah tajwid huruf yang berarti menyembunyikan atau menghilangkan suara. Dalam Idgham Bilagunnah, jika huruf berikutnya memiliki sifat Ikhfa, maka huruf nun mati atau mim mati harus dibaca dengan suara yang sedikit tersembunyi atau disembunyikan. Contohnya adalah pada bacaan Al-Quran Surat An-Nisa ayat 11, yang berbunyi:

“La yahillu lakum an tarithu al-nisa’a karhan.” (لَّا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا)

Dalam ayat tersebut, huruf nun mati yang berada di tengah kata “tarithu” dan huruf mim mati yang berada di akhir kata “karhan” digabungkan dengan huruf berikutnya yang memiliki sifat Ikhfa, yaitu huruf “la” dan “an”. Sehingga, pembacaan Idgham Bilagunnah dalam ayat tersebut adalah dengan cara menggabungkan huruf nun mati dan mim mati dengan huruf “la” dan “an” dengan suara yang sedikit tersembunyi atau disembunyikan.

  1. Idgham Ma’al Ghunnah

Idgham Ma’al Ghunnah adalah tajwid huruf yang berarti penggabungan atau penyatuan antara dua huruf mati yang sama dengan huruf berikutnya yang memiliki sifat Ghunnah. Sifat Ghunnah sendiri adalah suara yang terdengar menebal dan bergetar saat melafalkan hurufnya. Contohnya adalah pada bacaan Al-Quran Surat Al-Mu’minun ayat 100, yang berbunyi:

“Wa ‘a’yunuhum tarfihum wa la yarawn.” (وَأَعْيُنُهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا لَّا يَرَوْنَ)

Dalam ayat tersebut, huruf nun mati yang berada di akhir kata “tarfihum” dan huruf mim mati yang berada di akhir kata “yaf’alun” digabungkan dengan huruf berikutnya yang memiliki sifat Ghunnah, yaitu huruf “ra” dan “ya”. Sehingga, pembacaan Idgham Bilagunnah dalam ayat tersebut adalah dengan cara menggabungkan huruf nun mati dan mim mati dengan huruf “ra” dan “ya” dengan suara yang menebal dan bergetar.

Contoh Penggunaan Idgham Bilagunnah dalam Bacaan Al-Quran

Idgham Bilagunnah sering digunakan dalam bacaan Al-Quran, baik dalam bacaan surat-surat pendek maupun surat-surat panjang. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan Idgham Bilagunnah dalam bacaan Al-Quran:

  1. Surat An-Nisa ayat 11:

“La yahillu lakum an tarithu al-nisa’a karhan.” (لَّا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا)

Dalam ayat tersebut, huruf nun mati yang berada di tengah kata “tarithu” dan huruf mim mati yang berada di akhir kata “karhan” digabungkan dengan huruf berikutnya yang memiliki sifat Ikhfa, yaitu huruf “la” dan “an”. Sehingga, pembacaan Idgham Bilagunnah dalam ayat tersebut adalah dengan cara menggabungkan huruf nun mati dan mim mati dengan huruf “la” dan “an” dengan suara yang sedikit tersembunyi atau disembunyikan.

  1. Surat Al-Fath ayat 2:

“Fath-hun qaribun.” (فَتْحٌ قَرِيبٌ)

Dalam ayat tersebut, huruf nun mati yang berada di akhir kata “fath-hun” digabungkan dengan huruf mim mati yang berada di awal kata “qaribun”. Sehingga, pembacaan Idgham Bilagunnah dalam ayat tersebut adalah dengan cara menggabungkan huruf nun mati dan mim mati dengan huruf “qaf” dengan suara yang jelas dan terang.

  1. Surat Al-Qiyamah ayat 27:

“Wujuhun yawma’idhin khâshiah.” (وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ)

Dalam ayat tersebut, huruf nun mati yang berada di akhir kata “wujuhun” digabungkan dengan huruf mim mati yang berada di awal kata “yawma’idhin”. Sehingga, pembacaan Idgham Bilagunnah dalam ayat tersebut adalah dengan cara menggabungkan huruf nun mati dan mim mati dengan huruf “ya” dengan suara yang jelas dan terang.

  1. Surat An-Nasr ayat 3:

“Fasabbih bihamdi rabbika wa staghfirh.” (فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ)

Dalam ayat tersebut, huruf nun mati yang berada di akhir kata “bihamdi” digabungkan dengan huruf mim mati yang berada di awal kata “rabbika”. Sehingga, pembacaan Idgham Bilagunnah dalam ayat tersebut adalah dengan cara menggabungkan huruf nun mati dan mim mati dengan huruf “ra” dengan suara yang jelas dan terang.

Manfaat Mengenal Idgham Bilagunnah dalam Bacaan Al-Quran

Mengenal Idgham Bilagunnah dalam bacaan Al-Quran memiliki manfaat yang sangat penting bagi setiap muslim yang ingin membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Beberapa manfaatnya antara lain:

  1. Membantu membaca Al-Quran dengan benar

Dalam membaca Al-Quran, salah satu kunci penting untuk dapat membacanya dengan baik dan benar adalah mengenal tajwid, yaitu ilmu tentang cara membaca Al-Quran dengan benar. Salah satu bagian dari tajwid adalah Idgham Bilagunnah, yang menjadi salah satu aturan dalam penggabungan huruf mati dalam bacaan Al-Quran.

Dengan mengenal Idgham Bilagunnah, kita dapat memperbaiki cara membaca Al-Quran dengan benar, terutama dalam penggabungan huruf mati yang berada di tengah kata dengan huruf mati yang berada di akhir kata. Sehingga, bacaan Al-Quran kita menjadi lebih baik dan benar.

  1. Membantu memahami makna ayat Al-Quran

Selain membantu membaca Al-Quran dengan benar, mengenal Idgham Bilagunnah juga dapat membantu memahami makna ayat Al-Quran dengan lebih baik. Hal ini karena dengan membaca Al-Quran dengan benar, maka kita akan dapat menghargai setiap kata yang terkandung dalam ayat tersebut.

Dengan memahami makna ayat Al-Quran dengan lebih baik, maka kita akan dapat merenungkan dan mengambil hikmah dari setiap ayat Al-Quran yang kita baca. Sehingga, bacaan Al-Quran tidak hanya sekedar membaca, tetapi juga dapat memberikan manfaat dan pengaruh positif dalam kehidupan kita sebagai muslim.

  1. Meningkatkan kualitas ibadah

Bacaan Al-Quran merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Dalam ibadah tersebut, kualitas bacaan kita akan sangat mempengaruhi kualitas ibadah yang kita lakukan. Dengan mengenal Idgham Bilagunnah, maka kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran kita dengan lebih baik.

Dengan meningkatkan kualitas bacaan Al-Quran, maka ibadah kita juga akan meningkatkan kualitasnya. Sehingga, kita dapat lebih merasakan manfaat dari ibadah yang kita lakukan dalam kehidupan kita sebagai muslim.

  1. Meningkatkan kecintaan kita terhadap Al-Quran

Mengenal Idgham Bilagunnah juga dapat membantu meningkatkan kecintaan kita terhadap Al-Quran. Hal ini karena dengan memahami cara membaca Al-Quran dengan benar, maka kita akan dapat menghargai setiap kata yang terkandung dalam Al-Quran.

Dengan meningkatkan kecintaan kita terhadap Al-Quran, maka kita juga akan semakin tekun dan giat dalam membaca dan mempelajari Al-Quran. Sehingga, kita dapat merasakan manfaat dari Al-Quran dalam kehidupan kita sebagai muslim.

You May Also Like

About the Author: administrator

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *